Analisis Novel The Swiss Family Robinson

 Memahami The Swiss Family Robinson

Diterjemahkan dari enotes

UNSUR SASTRA

Diskusi Tempat

Kapal

Di pembukaan novel, kita bertemu dengan kapal tanpa nama yang digunakan oleh keluarga Robinson untuk bepergian. Hanya sedikit yang informasi yang kita dapat tentang kapal tersebut, sekedar ukurannya yang cukup besar untuk menampung muatan dan kargo yang lumayan banyak; untuk nama dan tujuannya tidak disebutkan. Fungsi utama kapal tersebut, meskipun kandas didekat bebatuan besar di pulau tempat keluarga Robinson terdampar, adalah sebagai penyedia bahan bagi pengelana termasuk makanan, peralatan, bubuk mesiu, ternak, dan kapal kecil.

Refuge Bay

Refuge Bay adalah pantai tempat keluarga Robinson terdampar. Kita tidak mengetahui lokasi spesifik tempat ini. Awalnya tampak seperti berada di zona subtropis di lepas pantai Amerika Tengah atau Selatan karena adanya flora asli daerah tersebut seperti pohon kelapa, kentang, dan tebu, sedangkan faunanya yakni penguin, agoutis, dan kucing margay. Namun, seiring berlanjutnya cerita, varietas floran dan fauna di daerah tersebut menjadi lebih banyak dan rumit, bahwakn pada akhirnya mencakup banyak makhluk asli Afrika, seperti burung unta, hyena, dan kuda nil.

Keputusan keluarga Robinson untuk menemai tempat mereka mendarat sebagai Refuge Bay memperlihatkan pola yang tersirat di nama tempat keluarga lain terdampr. Misalnya, tanjung tempat mereka gagal menemukan awak kapal dinamai Cape of Dissapointed (nama yang hampir sama dengan Cape of Good Hope di Amerika Selatan), dan bukit tempat mereka memantau pertolongan dinamai Observatorium. Nama-nama lain diimprovisasi sesuai dengan peristiwa yang dilewati, dengan kesedaran pendekatan utilitarianisme akan kehidupan. Dengan demikian, tempat mereka melalui malam pertama disebut Tentbourne, lahan basah di pedalaman Flamingo Swamp, dan sungai tempat mereka binatang identik, Jackal Brook.

Kesastraan

The Swiss Family Robinson termasuk dalam cerita yang populer di Eropa setelah diterbitkannya Robinson Crusoe pada tahun 1719. Kesuksesan buku-buku Defoe menarik banyak peniru. Fiksi epik dalam gaya Defeo, pada saat itu, dikenal sebagai “robinsoniad.”

Mungkin hal yang paling menakjubkan dalam cerita The Swiss Family Robinson adalah kepopulerannya yang bertahan cukup lama, meskipun hanya memiliki sedikit unsur-unsur kesasteraan. Tak banyak plot yang dituliskan; ceritanya dimulai dengan kapal karam di pulau tropis dan berlanjut dengan tenang dan spisodek selama sepuluh tahun berikutnya. Tidak ada aksi yang menegangkan. Hanya beberapa petualangan yang sedikit mengasyikkan daripada yang lainnya; beberapa episode terganggu dengan instruktif yang panjang. Di akhir cerita sebuah kapal Inggris tiba, dan dua anak, Fritz dan Francis/Franz, berencana untuk kembali ke Eropa bersama Emily Montrose, gadis Inggris yang diselamatkan oleh Fritz dari batu berasap. Insiden ini dapat sebagai klimaks dari cerita tersebut, tapi sebenarnya tidak cukup mengejutkan mengingat jalan cerita yang tenang.

Gaya episodik ini memiliki kelebihannya tersendiri. Misalnya, banyak pembaca muda The Swiss Family Robinson senang membaca ulang bagian-bagian tertentu dalam cerita. sangat mudah untuk menikmati membaca hanya satu atau dua bab favorit, karena episode sebelum atau sesudahnya hampir tidak penting untuk diketahui. Kelemhaan lain termasuk penokohan yang tidak meyakinkan dan didaktisme ayah terus-menerus. Tetapi sebagaian besar pembaca sangat toleran terhadap kekurangan novel tersebut.

Sensivitas Sosial

Sepuluh tahun terisolasi sama sekali tidak menghancurkan tatanan sosial keluarga Robinson. Anak-anak dan orang dewasa pada dasarnya bahagia; mereka tidak merasa kekurangan pekerjaan atau waktu bermain atau sekedar olahraga. Anak-anak tidak hanya diceramahi tentang moralitas atau nilai-nilai leluhur, tapi belajar dari teladan orang tua. Ketaatan kepada orang tua dan kerja keras adalah kunci kebahagiaan mereka.

Beberapa pembaca mungkin keberatan dengan adegan yang menggambarkan pembunuhan hewan. Beberapa orang mungkin khawatir dengan kebebasan yang dimiliki keempat bocah lelaki Robinson dengan senjata api, selalu menembak terlebih dahulu barulah bertanya kemudian. Upaya untuk memperjelas kematian induk monyet, pada satu peristiwa, tidak benar-benar berhasil, dan pembantaian kera besar itu menjijikkan, seperti halnya beberaoa bagian lain tentang pemusnahan butung yang tidak menyenangkan.

Banyak kritik yang mencatat bahwa ketika membaca The Swiss Family Robinson sebagai orang dewasa, kekurangan dari karya tersebut menjadi begitu jelas sehingga sulit untuk menikmati buku tersebut, tetapi terlepas dari semua kekurangannya, mereka yang menyukai karya tersebut sebagi anak-anak akan menikmatinya sebagai orang dewasa.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Novel Emma

Analisis Novel The Secret Garden

Analisis Novel Breakfast at Tiffany's