Analisis Novel The Secret Garden

 

Memahami Secret Garden

Diterjemahkan dari Sparknotes


Themes

Kehadiran Sihir

Ketertarikan mutlak Colin Craven akan taman dan makhluk-makhluknya benar-benar dipadukannya dengan kehidupan, dan sesuatu yang menghidupkan- ia sekarang yakin bahwa ia akan hidup sebagai seorang pria, dan ia akan menjadi seperti “ilmuwan” yang mempelajari sihir. Tentu saja, satu-satunya jenis ilmuwan yang mungkin mempelajari apa yang disebut Hodgson Burnett sebagai sihir adalah Ilmuwan Kristen- di sepanjang novel, gagasan tentang sihir sangar dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Ilmu Kristen dan New Thought. Salah satu defenisi sihir yang diberikan oleh novel adalah konsepsi sihir sebagai semacam kekuatan yang hidup- ini dapat membuat Colin berdiri lagi, dan bunga-bunga tumbuh di luar bumi. Hal ini juga selaras dengan Christian God, di mana Colin mengatakan bahwa Doxology (sebuah himne Kristen) menawarkan rasa syukur yang sama ketika dia mengatakan bahwa dia bersyukur atas adanya sihir atau keajaiban. Konotasi Kristen ini diperkuat dalam cara, di antaranya dalam deskripsi Mrs. Sowerby tentang sihir sebagai semacam pencipta, yang hadir dalam segala hal, dan bahkan menciptakan manusia itu sendiri- dengan jelas mengaitkannya dengan Yang Mahakuasa, dan Tuhan Kristen yang ada di mana-mana. Nada Kristen juga dapat ditemukan dalam adegan di mana Mary membuka jendela sehingga Colin dapat menghirup udara musim semi yang ajaib. Saran Colin setengah bercanda bahwa mereka dapat “mendengar terompet emas” mengingatkan terompet emas yang diyakini oleh orang Kristen untuk menandai pintu masuk ke surga. Lebih jauh, Mary mengatakan bahwa udara musim semi membuat Dickon merasa seolah-olah “dia bisa hidup selama-lamanya”; gagasan ini dengan jelas menggemakan kepercayaan Kristen bahwa Firdaus mengandung janji kehidupan kekal. Tidak seperti mitos Krsiten konvensional, Firdaus dapat ditemukan di bumi, di alam, dan juga di surga. Pergeseran ini mencerminkan yang dibuat oleh sistem Pemikiran Baru Hodgson Burnett, yang menyatakan bahwa keilahian dapat ditemukan di lanskap, di semua mahluk hidup alami. Colin sekali lagi berteriak bahwa dia merasa bahwa dia akan hidup selamanya secara langsung sebelum nyanyian Doxologi. Lingkaran sihir anak-anak dibandingkan dengan “pertemuan doa” dan “semacam kuil”; Colin digambarkan sebagai “semacam pendeta.” Nnyanyian yang mereka lakukan untuk menggil sifat penyembuhan dari sihir sangat mirip dengan doa penyembuhan seorang praktisi medis Ilmu Pengetahuan Kristen. Gagasan bahwa seseorang hanya perlu “mengatakan hal-hal berulang-ulang dan memikirkannya sampai hal itu tetap ada dalam pikiran anda selamanya” juga diambil dari penekanan Christian Scientist pada kekuatan dan perlunya berpikir positif.

Hubungan Antara Kesehatan dan Tampilan

Salah satu tema yang mendasari buku ini adalah bagaimana kebahagiaan menghasilkan kebahagiaan, dan kesengsaraan hanya menghasilkan lebih banyak kesengsaraan. Misalnya, fakta bahwa Mr. Craveb memastikan bahwa dia akan terus menerus bersedih, dan akan membuat orang-orang di sekitarnya sama sedihnya. Sumber ide ini lagi-lagi dapat ditemukan dalam ketertarikan Burnett terhadap gerakan Pemikiran Baru dan Christiany Science, yang menyatakan bahwa seseorang hanya boleh memikirkan pikiran-pikiran positif jika ingin hal-hal baik terjadi. Fakta bahwa ide ini bisa saja salah tidak membuat para penganutnya jera. Pernyataan Dickon bahwa “musim semi akan lebih baik (untuk Colin) daripada urusan dokter” merupakan contoh lain dari ajaran Ilmuwan Kristen dalam novel. Christian Science, sebagai sebuah folosofi, tidak menyetujui keterlibatan medis; tidak ada penyakit yang benar-benar jasmani (disebabkan oleh tubuh), tetapi sebenarnya merupakan hasil dari pemikiran yang tidak sehat dan negatif. Colin harus memiliki hubungan dengan kehidupan dunia jika ingin terus hidup, karena hubungan ini akan menghilangkan pikirannya tentang kematian: Dickon (dipandu oleh keyakinan Christian Science Burnett) mengatakan bahwa Colin “tidak boleh berbaring di sana memikirkan [dari kematian dan penyakit]... Tidak ada anak laki-laki yang bisa sembuh seperti yang mereka pikirkan.” Fakta bahwa kemarahn Colin pada Ben Weatherstaff memberinya kekuatan yang cukup untuk berdiri memperkuat anggapan bahwa ketidakmampuannya untuk melakukan apa-apa adalah hasil dari pikiran negatifnya. Hal itu juga menggarisbawahi gagasan bahwa jika seseorang ingin menyembuhkan penyakitnya, dia bisa. Pikiran negatif adalah kesalahan manusia yang ditemukan sebagai akar dari semua penyakit; oleh karena itu seseorang harus memaksakan mengganti pikiran buruk dengan pikiran yang menyenangkan, karena “dua hal tidak dapat berada di satu tempat.” Gagasan ini tercermin dari hubungan metamorfosis menakjubkan Colin dan Mary. Begitu mereka memikirkan taman dan alam, tentang Dickon dan tentang persahabatan, mereka tidak dapat lagi menyibukkan diri dengan pertentangan mereka sendiri atau dengan ketakutan menjadi bungkuk dan mati muda. Sebaliknya, mereka menjadi anak-anak yang normal, sehat, penuh mimpi masa depan.

Hubungan Antara Pemandangan dan Kesejahteraan

Salah satu penggambaran tema dalm novel ini adalah dengan menciptakan pertentangan antara India dan Inggris Novel tersebut secara halus mengaitkan penyakit masa kanak-kanak Mary dengan waktunya di India; “Wajahnya kuning karena dia lahir di India dan selalu sakit dalam satu atau lain cara.” India, jelas, bukanlah tempat yang baik untuk anak-anak Inggris (walaupun novel tersebut tampaknya menunjukkan bahwa kesalahan terletak pada Iindia, bukan pada invasi Inggris ke negara itu). India secara konsisten ditampilkan sebagai tempat yang melahirkan penyakit dan ketidakcantikan, serta semacam kematian yang hidup: selama Mary tinggal di sana, dia “selalu terlalu panas dan lesu” untuk beraktivitas. Waktunya di Moore membawa perubahan dalam diri Mary: perlahan dia tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih sehat, dan imajinasinya, yang terbengkalai selama di India, dengan cepat tumbuh kembali karena lingkungan manor dan pencariannya akan kebun rahasia. Hubungannya dengan pekebun inggrism pemuda inggris, dan bangsa inggris menyembuhkannya dari penyakitnya selama di India. Demikina pula, penyakit yang diderita Master Craven disebabkan oleh perjalanannya yang terus menerus ke berbagai tempat asing. Dari segi bidang ekonomi dalam novel, semua kehidupan dan kebahagiaan semua berada dalam Missel Moor, dengan demikian perjalanan meninggalkan Moor merupakan tanda adanya penyakit. Meninggalkan Moor sama artinya dengan penderitaan bagi orang tersebut. Perjalanan, yang dibicarakan oleh narator secara berulang, menandakan bahwa Master Craven telah “melupakan dan menelantarkan rumahnya dan kewajibannya.” Pemandangan alam secara konsisten dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi: angin yang melonlong itu yang membangunkan Mary dan mendengar tangisan Coling; Robin di burung dada merah dan hembusan angin menunjukkan kunci kebun rahasia kepada Mary. Pemandangan alam adalah personafikasi sepanjang novel. Kebun Rahasia menghidupkan Colin dan Mary dan sebaliknya Colin dan Mary menghidupkan si kebuhn rahasia.

Pentingnya Persahabatan

Komentar Susan Sowerby tentang anak yang tidak diinginkan tidak pernah berkembang dengan baik adalah permutasi lain dari gagasan Christian Scinence bahwa tidak ada penyakit yang benar-benar dari tubuh, tetapi sebenarnya merupakan hasil dari pemikiran negatif yang tidak sehat. Karena Ccolin dan Mary tidak dicintai, dan keduanya memiliki masa kanak-kanak yang dipenuhi kecemasan dan pemikiran negatif, seolah-olah orang tua mereka berharap mereka jatuh sakit. Selain itu, Colin dan Mary begitu getir dan egois karena mereka kesepian dan sama sekali tidak memiliki persahabatan: mereka membutuhkan teman dari anak-anak lain untuk mendorong menahan egoisme mereka dan menginspirasi kebaikan bagi mereka. Begitu Colin dan Mary mendekatkan diri mereka pada teman lain, Dickon, dan alam, mereka menjadi lebih baik dan lebih simpatik.

Esai Singkat

Sejumlah kesamaan mencolok antara Mary dan Colin langsung terlihat: keduanya berusia sepuluh tahun; mereka berdua telah melewati masa kanak-kanak yang sakit-sakitan dan terabaikan; keduanya sangat manja; dan keduanya dijaga oleh pengasuh dan pelayan yang diperintahkan utnuk menuruti setiap keinginan mereka. Kedua anak tersebut memiliki orang tua yang mengabaikan kehadiran mereka dan menyembunyikan mereka seperti sebuah rahasia. Tidak ada yang pernah melihat Colin atau Mary; tentara yang menemukan mereka di bungalo orang tuanya menyatakan bahwa mereka tidak pernah tahu bahwa “wanita cantik” itu memiliki seorang anak. Saat pertama kali melihat Colin, Mary berseru, “Saya tidak pernah tahu [Master Craven] punya anak!” Mary adalah “pasangan yang cocok” untuk Colin sejauh mereka masingg-masing dapat memahami kesulitan satu sama lain.

Pernyataan Mary, di Bab XIV, bahwa dia dan Colin “saling menatap” mendukung kesamaan mereka. Kata “menatap” di sini menyiratkan hubungan timbal balik yang setara. Colin bukan hanya tontonan bagi Mary, Mary bukan pula tontonan bagi Colin. Mereka bertemu dengan penderitaan yang sama, sebagai dua anak berusia sepuluh tahun; tidak ada belas kasihan di kedua sisi. Kurangnya belas kasihan Mary bermanfaat bagi Colin dengan cara lain. Sikapnya membuat dia untuk tidak mematuhi larangan Colin. Dia cukup berani (dan cukup tegas) untuk membantahnya ketika dia mengatakan bahwa dia akan menjadi bungkuk dan mati muda. Sangat penting bagi Colin untuk memiliki kontradiksi dengan pikiran negatifnya, sehingga pikiran positif dapat ditempatkan pada tempatnya; ini adalah salah satu prinsip sentral dari pemikiran Baru dan Christian Science.

Menggarisbawahi gagasan bahwa Colin harus melepaskan pikiran negatifnya agar dapat sembuh adalah keyakinan bahwa tidak ada yang beanr-benar sakit pada tubuh Colin- penyakitnya sepenuhnya hasil dari pikirannya. Baik Colin maupun Mary tidak bertanggung jawab atas keburukan mereka sendiri – kesalahan terletak tepat pada orang tua mereka, yang pengabaiannya menyebabkan mereka menjadi getir dan manja. Pendeta mencatat bahwa ibu Mary “jarang sekali melihat Mary,” sehingga Mary tidak mewarisi kecantikan maupun pesonanya. Colin, pada bagiannya, tidak pernah memiliki ibu, dan ayahnya tidak tahan melihatnya. Seperti yang dikatakan Susan Sowerby, “anak-anak yang tidak diinginkan akan tumbuh memberontak” – anak-anak perlu dikasihi jika mereka ingin berbudi luhur dan sehat/ Begitu keadaan mereka berubah, Colin dan Mary juga berubah; memiliki kasih sayang dan menginspirasi orang lain (dikombinasikan dengan aktivitas merawat taman rahasia) mengarah pada penebusan mereka.

Ketertarikan mutlak Colin Craven pada taman dan mahluk-mahluknya benar-benar menyatukannya dengan hal-hal kehidupan, dan dengan pekrjaan hidup- dia sekarang yang bahwa dia akan hidup untuk menjadi manusia, dan mengusulkan bahwa dia akan menjadi semacam itu. “Ilmuwan” yang mempelajari sihir. Tentu saja, satu-satu jenis ilmuwan yang mungkin mempelajari apa yang oleh Hodgson Burnett disebut sebagai sihir adalah Chritian Science- di sepanjang novel, gagasan tentang sihir sangat dipengaruhi oleh prinsip Ilmu Pengetahuan Kristen dan Pemikiran Baru. Salah satu definisi sihir yang diberikan novel ini adalah konsepsi sihir semacam kekuatan hidup- sihir memungkinkan Colin berdiri, dan bunga-bunga bekerja di luar bumi. Itu juga selaras dengan keberadaan Tuhan kristen, di mana Colin mengatakan bahwa Doxology (himne keristen) mengucapkan terima kasih kepada hal yang sama yang dia lakukan ketika dia mengatakan bahwa dia berterima kasih atas keajaiban yang terjadi.

Konotasi kristen ini diperkuat dalam beberapa hal, di antaranya dalam penggambaran Mrs. Sowerby tentang sihir sebagai semacam pencipta, yang hadir dalam segala hal, dan bahkan menciptakan manusia itu sendiri- jelas mengasosiasikannya dengan yang maha kuasa, maha segalanya, maha mengetahui dan Tuhan Kristen yang ada di mana-mana. Lingkaran sihir anak-anak dibandingkan dengan :pertemuan doa” dan “semacam kuil”. Colin digambarkan sebagai semacam pendeta. Nyanyian yang mereka lakukan untuk memanggil khasiat penyembuhan dari sihi sangat mirip dengan doa penyembuhan dari seorang praktisi medis ilmu pengetahuan kristen. Gagasan bahwa seseorang hanya perlu “mengatakan sesuatu berulang-ulang dan memikirkannya sampai hal itu tetap ada dalam pikiran anda selamanya” juga diambil dari penekanan Ilmuwan Kristen pada kekuatan dan perlunya berpikir positif; ini juga disajikan sebagai bentuk sihir.

Eden, juga disebut Firdaus, adalah taman tempat manusia pertama yang diciptakan oleh Tuna (Adam dan Hawa) hidup hingga saat kejatuhan. “Kejatuhan” mengacu pada saat Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden untuk mencicipi Pohon Pengtetahuan. Taman rahasia terhubung dengan Eden melalui kisah Martha tentang masa-masa ilahi yang dimiliki oleh Master Craven dan istrinya sebelum dia benar-benar “jatuh”- sebelum, yaitu, dia jatuh dari pohon mawar menuju kematiannya. Itu juga mirip dengan Eden yang mewakili syrga kepolosan dan idealitas untuk Mary, Dickon, dan Ccolin. Seperti Eden, mereka menikmati hubungan dekat yang unik dengan Tuhan )yang terkadang disebut sebagai sihir, dan sebagai “Big Good Thing”) saat mereka berada dalam tembok tamannya. Pengasinagn Mary dan Dickon di taman rahasia memunculkan gambaran tentang Tuan dan Nyonya Craven. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa Mary membungkik dan mencium crocus yang baru berkembang, seperti Nyonya Craven mencium mawarnya. Kualitas waktu mereka yang seperti Eden hanya diperkuat dengan kehadiran “peliharaan” Dickon yang jinak, yang mengingatkan kita akan binatang yang diciptakan Tuhan Kristen untuk menemani manusia pertama.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Novel Emma

Analisis Novel Breakfast at Tiffany's