Membumikan Sastra

Memahami Artikel


Memahami Artikel Taking Lessons from Silent Spring: Using Environmental Literature for Climate Change

Artikel Journal ini ditulis oleh Craig A. Meyer dari Department of Language and Literature, Texas A&M University-Kingsville. Artikel dimuat dalam Journal Literature 1: 2-13 tahun 2021.

Dalam artikel ini Craig Mayer membedah buku berjudul Silent Spring yang ditulis oleh Rachel Carson. Ada empat poin diskusi dalam tulisannya. Pertama, Mayer mendiskusikan tentang genre kreasi Carson yang menggabungkan antara sains, sastra, dan narasi. Dia menyebutnya sebagai genre science nonfiction literature atau terjemahan bebasnya kira-kira sastra nonfiksi ilmiah. Jadi di poin ini lebih banyak membahas masalah genre buku tersebut. Kedua, penulis menjelaskan konten tulisan Carson yang menyajikan fakta-fakta perihal perubahan iklim. Pengalaman dan pengetahuan Carson akan krisis iklim tersaji dalam poin ini. Silent Spring menyajikan data serupa laporan ilmiah, data yang bisa dipertanggungjawabkan. Ketiga, penulis membedah cara Carson menggunakan teknik menulis untuk menggugah emosi pembacanya. Carson menggunakan apokaliptik narasi, yaitu narasi kehancuran manusia karena perubahan iklim. Keempat, penulis menyampaikan harapan-harapannya juga harapan Carson dalam bukunya agar lebih banyak orang yang peduli dengan climate change, agar lebih banyak yang bertindak untuk menyelamatkan bumi. Pada intinya menurut Meyer, Silent Spring mampu memunculkan diskusi perihal climate change melalui sebuah genre tulisan yang menarik dan mampu mengobok-obok emosi pembacanya untuk bergerak peduli pada lingkungan.

Poin menariknya adalah, genre yang ditawarkan oleh Silent Spring menunjukkan lagi kekuatan sastra dengan bahasa poetiknya yang mampu menyentuh emosi pembaca. Dan itu merupakan sebuah perpaduan yang tepat dengan mengangkat isu perubahan iklim atau climate change yang merupakan narasi hangat dewasa ini.

Faktanya, di beberapa kesempatan, ketika berbicara perihal climate change kita selalu kelimpungan. Kita diserang dengan banyaknya data yang sukar untuk dikelolah. Kita digempur pada banyak sekali sebab, pada banyak sekali akibat mengerikan, dan pada akhirnya kita hanya bisa diam mematung, tak tahu harus mulai menyelamatkan bumi dari mana. Hal terburuknya adalah kita akan sampai pada titik bumi hancur tanpa pernah berusaha untuk menyelamatkannya. Itu adalah point of view dari pembaca awam yang gagal memahami data dari laporan ilmiah.

Membaca data laporan ilmiah bagi sebagian banyak orang adalah sebuah aktivitas yang sulit. Bisa jadi membosankan, bisa jadi mereka selalu gagal paham. Saya adalah salah satu pembaca yang tidak menyukai aktivitas tersebut. Saya pusing bila berhadapan dengan tulisan yang terlalu kaku, dan penuh dengan chart. Jadi, dengan menyajikan sebuah laporan ilmiah dengan gaya tulisan poetic adalah cara terbaik untuk menarik perhatian mereka yang abai dengan tulisan ilmiah. Mayer pun nampak menyadari kekuatan genre baru ini sebagai cara untuk membumikan isu climate change yang selama ini selalu dianggap sebagai isu para elite.

Penggunaan bahasa sastra dalam laporan ilmiah tidak hanya menyentuh logika pembaca namun juga sisi emosional mereka. Ketika sebuah tulisan telah mampu menggugah bagian itu, maka pembaca akan dengan sukarela melakukan apa yang disarankan oleh penulis. Mereka akan tergerak untuk segera menyelamatkan bumi.

Silent Spring menggunakan apocalyptic narrative atau narasi kehancuran dalam menyentuh sisi emosional itu. Silent Spring memperingatkan pembacanya bahwa manusia akan hancur bila terus menggunakan peptisida atau bahan kimia lain yang berbahaya bagi lingkungan. Dan harapannya semoga semakin banyak buku dengan genre science nonfiction literature yang diterbitkan.

Silent Spring adalah salah satu bukti bahwa sastra adalah sebuah ilmu yang bisa membumi. Yang juga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sejujurnya saya sangat bahagia ketika membaca artikel ini, sedikit keresahan saya tentang sastra sebagi ilmu eksklusif agak berkurang. Ya. Ilmu sastra seperti ilmu lainnya memiliki manfaat praktisnya dalam keseharian kita.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Novel Emma

Analisis Novel The Secret Garden

Analisis Novel Breakfast at Tiffany's