Analisis Novel Of Plymouth Plantation
Memahami
Of Plymouth Plantation
Diterjemahkan
dari Gradesaver
TEMA
Penganiayaan
Agama
William
Bradford membutuhkan dua dekade dalam menulis sejarahnya tentang koloni
Plymouth pada tahun 1930. Tahun itu adalah masa kejayaan Plymouth dan banyak
cendikiawan menganalisis tempat ini dan menuliskannya. Plymouth bukan sekedar
penjelajahan, tetapi juga adalah sebuah ziarah keagamaan yang Puritan percayai
sebagai tanah yang suci. Ekspedisi itu didorong oleh apa yang Bradford dan
anggota Gereja Separatis lihat sebagai penganiayaan dari dua gereja: Katolik
dan Gereja Anglikan Protestan. Orang-orang Puritan ini benar-benar merasa – dan
bukan tanpa alasan – bahwa mereka tidak memiliki tempat berlindung di Inggris
setelah pertama kali pergi ke pengasingan di Belanda, Tanah yang Baru di
seberang lautan bukan hanya tempat untuk melarikan diri, tapi adalah panggilan
Tuhan. Dua tahun setelah memulai sejarahnya, badai dahsyat menyerang dan
membunuh optimisme mereka yang kemudian meninggalkan keputusasaan.
Benih Revolusi
Kisah
Bradford berakhir 130 tahun sebelum Perang Revolusi. Namun demikian, tema yang
terkandung di dalamnya adalah tema pembangkangan Puritan, kemerdekaan, dan,
yang paling jelas, perbedaan pendapat dari norma-norma yang mapan. Sayangnya,
pandangan modern kaum puritan terikat dengan kegilaan pengadilan penyihir Salem
dan semua aspek negatif dari karakter yang terlibat di dalamnya. Namun, dengan
keyakinan diri yang menghakimi superioritas mereka sendiri, dapat ditemukan dalam perjuangan sehari-hari
koloni Plymouth yang digambarkan oleh Bradford sebagai benih-benih revolusi. Di
satu sisi, kisah Separatis dan Mayflower meramalkan dalam bentuk mini:
sekelompok orang teguh yang didorong ke tepian oleh penganiayaan kelompok
otoriter.
Bentrokan Budaya
Bentrokan
mungkin agak kurang tepat untuk menggambarkannya. Banyak dari apa yang kita
ketahui tentang para pemukiman awal – dan khususnya kaum Puritan – menangani perbedaan
budaya yang signifikan antara Inggris dan suku-suku asli telah menyebut Tanah
Baru sebagai rumah lama mereka dapat ditemukan di halaman-halaman buku
Bradford. Salah satu karakter yang menarik perhatian adalah Squanto; menjadi
terkenal saat Thanksgiving pertama. Yang paling menonjol adalah jurang yang
benar-benar menakjubkan antara bagaimana pemukim awal memperlakukan penduduk
asli Amerika dan bagaimana keturunan generasi mereka dan generasi selanjutnya
memperlakukan mereka. perbedaannya, tentu saja, sangat jelas: para peziarah pertama bekerja sama dengan suku-suku yang ada untuk tujuan bertahan hidup;
mereka yang datang kemudian tidak melakukan itu.
ANALYSIS
Salah
satu masalah yang paling membuat tegang dalam buku ini adalah dual dilema
antara memiliki kebebasan beragama dan membangun jenis komunitas yang baru,
dengan meninggalkan Inggris di mana pandangan agama mereka dianggap ekstrem
atau aneh, Bradford berjuang membangun komunitas yang penuh ironi dari
sifat aturan komunitas mereka yang ketat (setelah menyangkal struktur otoritas
sebelumnya seperti gereja Inggris, misalnya), dan juga menjadi ancaman bagi
kesejahteraan para penduduk asli.
Mereka
bukan hanya manusia dengan ide. Pemukim awal ini adalah garis pertama yang
mencoba membangun komunitas di Amerika, untuk membuat rumah baru. Pencarian mereka
melibatkan kerjasama dengan penduduk asli dan masalah-masalahnya, dan juga
prospek bertahan hidup yang sulit, mengingat betapa mematikannya musim dingin
saat itu. Singkatnya, dorongan terciptanya buku ini adalah kebutuhan bersama
untuk bertahan hidup.
Meski
begitu, mereka harus membangun semacam konstruksi sosial yang akan membantu
mereka untuk bertahan hidup dan melatih anak-anak mereka dengan benar untuk
memahami aturan dalam bertahan hidup di dunia mereka. Mereka pun menjadi sangat
tegas dan agak paranoid, yang menjadi pertanda buruk bagi penduduk asli yang
kemungkinan besar akan menyerang pemukiman mereka begitu menyadari dampaknya;
mereka bukan satu-satunya pembangun. Mereka hanyalah pembuka – seluruh Eropa
juga tertarik membangun koloni di sana.
ELEMEN SASTRA
§ Genre:
Historis, Realistis
§ Latar
dan Konteks: latar buku ini yaitu Belanda, New World, dan Plymouth pada abad
enam belas dan tujuh belas dan sejarah kolonial berkisar dari sejak tibanya
Mayflower di cape code hingga thanksgiving pertama juga dikisahkan dalam buku
tersebut.
§ Narrator
dan Sudut Pandang: novel tersebut dinarasikan dari sudut pandang orang pertama
yaitu sudut pandang Bradford. Catatan Bradford tentang sejarah Plymouth dan
protestan disajikan dalam buku ini.
§ Tone
and Mood: Serius, Menegangkan
§ Protagonist
and Antagonist: The Protagonist dalam buku ini adalah William Bradford
sementara gereja Anglikan digambarkan sebagai antagonis.
§ Konflik
Utama: konflik utama dalam buku ini adalah atara Gereja Anglikan dan Puritan
dan antara penduduk nativ America dan para pendatang.
§ Climax:
klimaks muncul ketika para peziarah (pendatang) meninggalkan Iggris dan berimigrasi
ke America untuk melaksanakan pandangan keagamaannya dan untuk menyelamatkan
diri mereka dan persekusi Gereja Inggris.
§ Understatement:
pernyataan yang diremehkan dalam buku ini adalah bahwa seseorang harus berusaha
untuk memahami aturan untuk bertahan hidup. Pernyataan lainnya yang diremehkan
adalah bahwa seseorang harus berusaha keras untuk mempelajari fakta sejarah
yang sebenarnya.
§ Allusion:
allusion (kiasan) puisi Long Fellow, pengadilan penyihir Salem, Musa, Alkitab,
musuh bebuyutan, Gereja Anglikan, revolusi Amerika, dan kaum puritan digunakan
dalam buku ini.
§ Imagery
(perumpamaan): gambaran agama, gereja, tanaman, ziarah, penjajahan, kematian,
kelangsungan hidup dan kerasnya musim dingin disajikan oleh penulis dalam buku
ini.
§ Paradoks:
paradoks dalam buku ini adalah bahwa kaum Puritan meninggalkan Inggris untuk
menyelamatkan diri dari kekejaman Gereja Anglikan tetapi setelah tiba di
Amerika, mereka sendiri justru menganiaya orang lain.
§ Paralellism:
ada paralelisme antara penjelajahan Musa ke Tanah Perjanjian dan ekspedisi
Bradford ke Amerika.
§ Metonimi
dan Sinekdok: contoh metonimi adalah “pilgrims/peziarah”, yang mencakup semua
Puritan yang pindah ke Amerika. Contoh sineknode adalah “koloni” yang mengacu
pada kolonialisasi.
§ Personifikasi:
Ziarah dan Plymouth telah diperonifikasi.

Comments
Post a Comment